Karya
Ulfa Nurul Badriah
Dekatkan dahimu
hai tegukan
Ya dekatkan
padaku
Ada sekuntum
mawar putih dalam hatiku yang ingin kusemaikan didekat dahimu
Betapa manisnya
bukan tegukan,bila tegukan itu gemetar menahan malu
Aku
sertakan kopi pertama prosesi yang baru kuterima
Akan
kutemukan semua mimpi dekapmu
Bagiku
dekat dahimu tampak setengah nyata,setengah kabut
Jika kebetulan
engkau menyadari sesuatu itu bernomor satu
Maka
pengakuanmu itu akan pulang kembali menjadi tegukan yang nyata
Jika
tidak,semuanya akan kembali kepada kabut
Coba
katakan wahai...
Kalo
ini bukan sekedar kabut,bukan sekedar awan tapi penggalan Matahari
Yang
menenguk tanpa pernah pinta
Bait-bait
ini aku tulis untuk sekedar kabut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar