Kamis, 24 November 2016

CERPEN POSTKOLONIALISME : TEPATNYA DI LHOK SEUMAWE

TEPATNYA DI LHOK SEUMAWE

Oleh : Ola Erlinda Nathania
"Hayaii...Hayaiii...!!!"1 Teriak seorang prajurit militer Jepang yang sedang mengawasi para pekerja rakyat Indonesia yang sibuk mengangkut rempah-rempah. Puluhan orang penduduk Lhok Seumawe tampak bekerja keras memetik hasil rempah-rempah yang akan di kirim ke Jepang. Ini dilakukan oleh pimpinan orang Jepang yang menekan rakyat Lhok Seumawe untuk bekerja keras guna kebutuhan perang melawan Asia Pasifik.
Namun begitulah keseharian nasib rakyat Indonesia khususnya Lhok Seumawe. Belanda yang menyerah tanpa syarat kepada sekutu bukan membebaskan mereka dari penjajahan, melainkan mendatangkan penjajahan baru dari Jepang.
Mereka harus takluk kepada Jepang, melakukan pekerjaan berat demi Jepang tanpa di beri upah. Jika mereka membangkang maka kemiliteran Jepang akan menyiksa mereka dengan hukuman yang memedihkan. Mereka menyebutnya “romusha” atau sistem kerja paksa.
"Seperti biasa, kau terlalu keras kepada mereka, Kamiya" Ucap salah seorang teman militernya, yang mendekati Hiroshi Kamiya mengawasi para pekerja.
"Tentu saja, meski mereka berpakaian compang-camping dan rakyat miskin yang kelaparan mereka adalah harta karun kita untuk mengalahkan sekutu" Ucap Hiroshi Kamiya yakin.
"Hahaha, kau memang ambisius, tidak heran kau sangat dipercaya oleh Tuan Himura" Puji temannya.
Himura Takigawa, sebut saja dia adalah pemimpin tertinggi yang menjadi kepala pemerintahan di Lhok Seumawe. Pemerintah Jepang merekrutnya dalam mengatur eksploitasi rempah-rempah di Indonesia, dan ia pun mendapat bagiannya yang membuatnya semakin kaya raya.
            Pagi itu, Himura Takigawa dan istrinya, Kaoru Akuma menunggu putranya datang untuk menyantap hidangan yang telah disiapkan oleh para pelayan. Tak lama anak semata wayang yang ditunggu-tunggu pun muncul.
"Ohayo gozaimas, Ottosan-okaasan" Ucap anaknya sambil membungkukan badan tanda penghormatan.
"Aahh akhirnya... " Ucap Kaoru yang terlihat senang dengan kemunculan anaknya yang bertambah dewasa, Himura Shintaro. Ia adalah pria yang sangat tampan yang mampu memikat hati wanita. Bahkan para pelayannya pun menyukai pria ini, namun apa daya, mereka tak pernah menyatakan perasaannya karena status sosial.
Himura Shintaro duduk di kursi yang berhadapan dengan Ibunya. Ia tak segera menyantap makanannya, wajahnya terlihat murung dan melamun.
"Ada apa Shintaro?" Tanya Kaoru Akuma.
"Nandemonai" Balas Himura Shintaro.
***
"Dasar bodoh ! Kau menumpahkan semua teh nya. Jika begini semua teh nya kotor dan tidak bisa di kirim ke Jepang !" Bentak seorang prajurit militer sambil merenggut rambut wanita paruh baya yang tak sengaja menumpahkan teh dari keranjang.
"Ma'af Tuan, saya tidak sengaja melakukannya"
"Ah!" Prajurit itu menghempaskan kepalanya dengan kasar.
Elisa, gadis muda yang tengah mengangkut teh menyaksikan kejadian itu. Pikiran dan hatinya terasa panas dan tak tahan melihat perlakuan prajurit itu yang bertindak kejam. Elisa menyimpan keranjangnya dan menghampiri prajurit itu.
"Apa yang kau lakukan? Kau melakukan kekerasan seperti ini kepada semua pekerja! Kau memang kejam dan tak berperikemanusiaan!" Bentak Elisa.
"Kau bilang apa? Beraninya kau membentakku seperti itu"
"Kau pikir aku takut denganmu, hah, setiap hari, setiap waktu kau membentak kami seperti itu. Kau tidak pernah memberi kami waktu untuk beristirahat, dan kau tak pernah memberi kesempatan kami untuk minum. Kau hanya menonton kami dengan santai, seharusnya kau pikirkan keadaan kami!"
"Heh, gadis bodoh!" Prajurit itu merenggut rambut Elisa dengan kasar "Kau lupa, ini adalah kesepakatan Jepang dan rakyat ini untuk bekerja sama dengan Jepang. Kau tidak berhak memprotes seperti itu, jika kau tidak mau melakukan apa yang kami peintahkan, maka kau harus dihukum karena di anggap melanggar kesepakan kita"
"Aku tidak pernah mengakui kepakatan itu. Kau, dan seluruh kawan-kawanmu hanya menarik simpati rakyat ini agar bisa bekerja sama dengan Jepang, padahal pemerintahmu yang kejam itu hanya memanfaatkan tenaga dan hasil bumi kami untuk peperangan Jepang. Kau memanfaatkan kami seenaknya!"
Plak!!
Prajurit militer itu menampar Elisa dengan kasar.
"Elisa!" Ibunya muncul dan langsung memeluk anaknya. Elisa menoleh dengan tatapan tajam dan tak terima. Sementara prajurit itu dengan tenang menghisap rokok, seakan tak bersalah telah melakukan kekerasan.
"Iya, kami memang memanfaatkannya. Apa, kau mau berkata apa lagi, hah?"
"Jepang tidak akan pernah menang melawan asia pasifik"
Prajurit itu mengarahkan kayu dan siap melayangkan di kepala gadis itu.
"Hentikan" Suara itu muncul ke arah mereka.
"Tuan muda!" Prajurit itu terkejut dengan kedatangan seorang putra pemimpin di antara mereka.
Prajurit militer itu membungkukan badan tanda penghormatan "Gomennasai..."
"Jadi selama ini kau melakukan kekerasan terhadap mereka?" Tanya Himura Shintaro sambil melihat Elisa yang jatuh terduduk dengan pipi memerah bekas tamparan "Tidak bisa dimaafkan"Lanjutnya.
"Dia melakukan perlawanan Tuan, dan dia bilang bahwa Jepang tidak akan memenangkan perang melawan asia pasifik"
Himura Shintaro tak membalas. Ia mendekati Elisa lalu mengulurkan tangannya.
"Ma'afkan kami, Nona. Kau tidak apa-apa?" Tanya Himura Shintaro.
Elisa tak menerima uluran tangan itu. Ia berdiri sendiri, lalu menatap tajam Himura Shintaro dan berkata "Uluran tanganmu tidak cukup untuk membantu kami"
            Elisa berlalu meninggalkan tempat itu.
***
Uluran tanganmu tidak cukup untuk membantu kami
Suara itu, terngiang di telinga Himura Shintaro. Bukan hanya itu, ia selalu teringat dengan gadis itu yang selalu berontak jika prajurit melakukan hal yang tidak ia terima. Gadis yang berani namun amat memedihkan. Ya, Himura Shintaro bukan sekali saja bertemu dengan gadis itu, bahkan setiap hari. Ini karena ia selalu keluar dari rumah istananya dan melihat pekerja yang sedang memanen hasil rempah-rempah. Ia juga terkadang membantu para pekerja yang kesulitan melakukan sesuatu.
            Elisa adalah satu-satunya gadis yang paling cantik di wilayah itu. Bahkan ketika Elisa berpenampilan dekil dan kotor karena selalu bekerja keras setiap hari dimata Himura Shintaro hal itu tidak menutupi kecantikan Elisa sedikit pun.
***
"Jangan bertindak gegabah lagi, Nak, kau bisa diperlakukan lebih kejam lagi jika kau melawan mereka" Ucap Ibunya malam itu pada Elisa.
"Kita tidak bisa diam saja, Ibu. Kenapa rakyat ini harus mau diperlakukan seperti itu oleh mereka?"
"Karena itu kesepakatan pemerintah Indonesia dengan Jepang, kita hanya rakyat kecil Elisa, kita hanya bisa menuruti apa yang diperintahkan mereka"
Elisa terdiam. Padahal darahnya semakin mendidih karena muak dengan perlakukan Jepang yang selalu menindas mereka. Ia marah, tidak ada yang seperti dirinya disini, tidak ada yang semarah dirinya terhadap Jepang, semua rakyat hanya bisa pasrah atas perlakukan Jepang yang selalu menindas.
Elisa berlari keluar rumah, ia berlari di tengah hujan deras yang membasahi Lhok Seumawe. Ia berlari ke kebun yang rata dengan tanah, namun telah di bajak yang siap di tanami tanaman baru.
Ia berteriak, menangis sepuasnya.
"Jika kau menangis seperti itu, tidak akan merubah keadaan" Suara itu muncul di belakang Elisa. Ia menoleh. Dia lagi, Himura Shintaro.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Elisa
"Untuk menemuimu"
"Mau apa?"
"Elisa" Himura menggenggam tangan Elisa. "Aku menyukaimu"
"Eh" Elisa memelotot, ia tak menyangka Himura akan  melontarkan ucapan itu.
"Menikahlah denganku"
***
Pada awalnya hubungan Himura Shintaro dan Elisa tak direstui oleh Himura Takigawa, karena Elisa gadis biasa yang tidak memiliki status sosial sama sekali. Namun Kaoru yang mementingkan kebahagian Himura Shintaro ia melakukan pembelaan yang pada akhirnya sang Ayah merestui hubungan mereka.
Mereka pun menikah dan Elisa tinggal di istana, namun tidak dengan kedua orang tuanya. Himura Takigawa yang kejam membiarkan orang tua Elisa sebagai pekerja romusha dan hal ini semakin menumbuhkan rasa kebencian Elisa kepada Himura Takigawa.
Pagi itu, tampak Himura Shintaro melakukan penghormatan seikerei terhadap bendera Hinomaru yang di kibarkan di depan istana saat matahari terbit. Lalu muncul Elisa mendekati Himura.
"Kau tidak seharusnya melakukan seikerei saat berada di Indonesia" Ucap Elisa.
"Ayah melarangku untuk berhenti melakukan ini, lagi pula ini hanya penghormatan"
"Apa kau keberatan untuk melakukan penghormatan kepada bendera merah puith?"
"Jika itu yang kau mau, aku akan melakukannya"
Saat itu pula, Elisa mengajak Himura Shintaro pergi ke sebuah tepi pantai yang terdapat tiang bendera yang tertancap di pasir hitam.
"Tegakkan kepalamu" Ucap Elisa. "Ikuti aku" Lanjut Elisa seraya mengangkat tangannya, lalu merapatkan jarinya dan menempelkannya di kening. Himura Shintaro mengikuti dengan sedikit kaku, namun akhirnya melakukan penghormatan dengan baik.
Bendera merah putih berkibar di tepik angin laut, menciptakan suara khas kain yang berkelebat. Mata Elisa tak berkedip menatap bendera yang berkibar itu, bendera yang haus akan kemerdekaan dan tampak muak dengan penjajahan.
"Himura" Ucap Elisa setelah melakukan penghormatan. Mereka berjalan di tepi pantai dengan arus laut yang membasahi kaki mereka.
"Ya?"
"Aku memiliki ide, agar Jepang memenangkan perang asia pasifik"
"Bagaimana caranya?"
Langkah Elisa terhenti lalu kehadapan Himura Shintaro dan memandang wajahnya.
"Untuk memenangkan perang dunia dua, maka para pemuda harus dilatih menjadi tentara agar bisa membantu Jepang melawan sekutu, kau tahu, di Indonesia bukan saja memanfaatkan hasil bumi, tapi tenaga mereka untuk ikut berperang" Ucap Elisa.
"Ya, kau benar, aku akan mengusulkan ini pada ayahku" Himura Shintaro
***
"Begitu, ya. Itu ide bagus, aku tidak menyangka gadis itu memiliki ide yang sangat brilian. Baiklah, mulai dari besok aku akan memerintahkan prajurit militer untuk merekrut para pemuda dan melatih kemiliteran" Kata Himura Takigawa setelah mendengar usulan yang di ajukan oleh Himura Shintaro.
"Arigato gozaimasu, ottosan"
Elisa yang diam-diam menguping di balik pintu ia tersenyum.
Keesokan harinya, Elisa mencuri waktu para pekerja romusha untuk berkumpul disuatu tempat yang tidak di awasi oleh prajurit militer.
"Seperti yang telah kita tahu, pemerintah Jepang sudah keterlaluan dalam memperlakukan penduduk Lhok Seumawe, mereka bukan hanya merampas hasil bumi, tapi kita hidup sengsara mengorbankan segalanya untuk Jepang. Kita tidak bisa tinggal diam, maka dari itu, aku memiliki misi untuk mengusir Jepang dari Lhok Seumawe. Katakan ini pada semua orang, jangan sampai prajurit militer tahu. Sebentar lagi Tuan Takigawa akan mengadakan organisasi militer, mereka akan merekrut para pemuda untuk dilatih, dan dijadikan sebagai anggota perang melawan sekutu. Jika kita sudah terlatih untuk menjadi anggota militer, maka kita sendiri yang akan melakukan perlawanan dan pemberontakkan terhadap Jepang" Kata Elisa, semua yang mendengarkan tampak setuju dengan rencana Elisa yang diam-diam memiliki misi untuk melakukan perlawanan terhadap Jepang.
"Kita akan melakukan pemberontakkan sebelum perang dunia dua dimulai, aku yakin dengan jumlah anggota militer yang banyak maka kita bisa mengusir Jepang dari sini" Lanjutnya.
Atas usul Elisa maka rakyat Lhok Seumawe pun berhasil menyebarkan berita tersebut dari mulut kemulut dan merahasiakannya dari prajurit Jepang. Hal itu sukses membuat para pemuda Lhok Seumawe untuk ikut dalam kemiliteran yang dilatih oleh prajurit militer Jepang.
Di sisi lain, Elisa bukan hanya diam-diam melakukan perlawanan terhadap Jepang bersama rakyat Lhok Seumawe, ia juga memikirkan Himura Shintaro, suaminya. Apa jadinya, jika suatu hari nanti rakyat Lhok Seumawe melakukan pemberontakkan terhadap pemerintah Jepang sedangkan suaminya berada di pihak Jepang dan Elisa tidak ingin membahayakan Himura. Karena Elisa tahu, Himura tak memiliki tabiat diktator seperti ayahnya dan tidak memiliki urusan perang Jepang dengan sekutu.
"Perang dunia kedua sebentar lagi akan dilaksanakan, menang atau kalah Jepang, kau harus ikut denganku dan menjadi warga negara Jepang" Ucap Himura suatu hari.
Elisa menggeleng tak setuju "Aku tidak ingin ikut denganmu, aku ingin tetap berada disini, jika kau tetap memaksaku seperti itu, lebih baik ceraikan aku"
"Apa maksudmu, Elisa?" Tanya Himura "Aku tidak akan menceraikanmu apapun yang terjadi, bagiku kau sama pentingnya dengan Jepang. Lagi pula aku sama sekali tidak berperan dalam perang dunia dua. Masa depan Jepang berada di tangan ayahku, dan para pemimpin lainnya. Tapi masa depanku berada di tanganmu, apa jadinya jika kita berpisah, aku siap jika kau memintaku untuk tinggal di Indonesia”
Arigato” Ucap Elisa yang langsung memeluk Himura.
***
Beberapa bulan kemudian…
Tepat saat matahari terbit. Terjadi pemberontakan antara militer Lhok Seumawe dengan militer Jepang. Serangan mendadak ini mampu melumpuhkan para militer Jepang karena mereka belum mempersiapkan apapun menghadapi pemberontakkan ini.
Suara tembakan memecah suasana pagi hari, teriakkan rakyat melawan militer Jepang terdengar tak gentar. Meski banyak korban Lhok Seumawe yang terbunuh, namun mereka tetap melakukan perlawanan.
Himura Takigawa menyadari sesuatu tentang Elisa. Ternyata Elisa memang sengaja mengusulkan ide pelatihan militer bukan untuk membantu perang melawan Asia Pasifik, tetapi untuk melawan Jepang itu sendiri.
“Tuan Takigawa, tidak ada waktu lagi, kita harus segera menuju kapal, sebelum mereka masuk ke dalam istana dan membahayakan Tuan” Ucap Hiroshi Kamiya.
Wajah Himura penuh kemurkaan, ia pun mengambil sebilah pedang yang tergantung di dinding. Ia bergegas menuju kamar Himura Shintaro untuk bertemu dan membunuh Elisa.
“Dimana wanita itu?” Tanya Himura Takigawa. Di dalam kamar sudah tidak ada Himura Shintaro dan Elisa.
Sementara itu, Himura Shintaro bersama Elisa berlari menyusuri lorong untuk kabur dari istana. Namun tanpa di duga Himura Takigawa tiba-tiba sudah di hadapan mereka dengan membawa sebilah pedang.
Ottosan
“Shintaro, menjauh darinya, aku tahu wanita ini sejak lama melakukan rencana pemberontakkan terhadap Jepang”
“Jangan melukainya ayah, dia melakukan semua ini bersama rakyat Lhok Seumawe karena selama ini Jepang menindas dengan kejam” Bela Himura Shintaro.
“Ada apa Shintaro? Apa sekarang kau berada di pihaknya dan mengkhianati ayah?” Tanya Himura Takigawa tajam.
“Aku tidak ingin mengkhianati ayah, tapi aku sadar, apa yang ayah lakukan selama ini adalah hal yang sangat kejam. Ayah tidak seharusnya melakukan romukyoku terhadap rakyat ini”
“Kau memang anak tak tahu di untung, jika kau berada di pihak Indonesia Ayah tidak segan untuk membunuh kalian berdua” Ancam Himura Takigawa
Ottosan!”
“Jika kau tidak ingin terluka biarkan wanita itu”
“Tidak” Himura Shintaro melindungi Elisa di balik punggungnya.
“Baiklah, jika memang ini maumu, Shintaro” Himura takigawa hendak melayangkan pedang itu di depan wajah mereka.
Yamette!” Teriak Kaoru Akuma. “Jangan lakukan ini. Biarkan mereka, kita sudah kalah disini, mereka melakukan pemberontakkan dan kita kehabisan prajurit militer. Semua sedang menuju kapal, ayo, kita harus segera pergi”
Okaasan
“Shintaro…” Kaoru meneteskan air mata memandang anaknya yang kini seakan telah berbeda arah.
Gomennasai…” Himura Shintaro menundukkan kepalanya namun akhirnya airmatanya pun menetes.
Iie, jangan pikirkan kami. Kau sudah memiliki hidupmu sendiri dengan Elisa, kau tidak lagi berada di bawah pengawasan kami, itu hakmu, Shintaro, berbahagialah” Ucap Kaoru terisak.
Himura Takigawa dan Kaoru Akuma meninggalkan istana dan menuju kapal yang bertengger di laut.
“Terimakasih, terimakasih Himura Shintaro-san”
***
Lhok Seumawe, dua tahun lebih dulu terbebas dari penjajahan Jepang, padahal masih banyak wilayah besar yang dijajah Jepang yang selama itu melakukan kerja paksa. Namun pada akhirnya rakyat Indonesia pun mampu melakukan pemberontakkan terhadap Jepang yang sukses membuat mereka terusir dari Lhok Seumawe.
Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, Jepang kalah melawan sekutu setelah sekutu mengebom kota Hiroshima dan Nagasaki yang luluh lantah. Dan kalimat bersejarah pun di kumandangkan…
Proklamasi



Setelah pengumuman proklamasi di umumkan, rakyat Indonesia bersorak sorai karena akhirnya Indonesia telah merdeka setelah di jajah berabad-abad. Tidak ada lagi penjajahan, tidak ada lagi pemberontakkan, pembunuhan, dan kekerasan penindasan. Indonesia berdikari.
Himura mencium kening Elisa, dan setelah itu ia mencium kening bayi perempuan yang di gendong Elisa.

SELESAI

Pemahaman Tentang Sastra

Menurut Sumardjo dan Sumaini, salah satu pengertian sastra adalah seni bahasa. Maksudnya adalah, lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dapat dinikmati oleh pembaca. Untuk dapat menikmati suatu karya sastra secara sungguh-sungguh dan baik diperlukan pengetahuan tentang sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup, penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersifat dangkal dan sepintas karena kurangnya pemahaman yang tepat. Sebelumnya, patutlah semua orang tahu apa yang dimaksud dengan karya sastra. Karya sastra bukanlah ilmu. Karya sastra adalah seni, di mana banyak unsur kemanusiaan yang masuk di dalamnya, khususnya perasaan, sehingga sulit diterapkan untuk metode keilmuan. Perasaan, semangat, kepercayaan, keyakinan sebagai unsur karya sastra sulit dibuat batasannya.
Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Jakop Sumardjo dalam bukunya yang berjudul "Apresiasi Kesusastraan" mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya. Rekaman ini menggunakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain.
Pada dasarnya, karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan, karena karya sastra dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaupun dilukiskan dalam bentuk fiksi. Karya sastra dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Hiburan ini adalah jenis hiburan intelektual dan spiritual. Karya sastra juga dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk berkarya, karena siapa pun bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah tulisan yang bernilai seni.
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan karya sastra, tidak ada salahnya apabila kita melirik lebih mendalam tentang genre (jenis) karya sastra. Karya sastra dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yakni karya sastra imajinatif dan karya sastra nonimajinatif. Ciri karya sastra imajinatif adalah karya sastra tersebut lebih menonjolkan sifat khayali, menggunakan bahasa yang konotatif, dan memenuhi syarat-syarat estetika seni. Sedangkan ciri karya sastra nonimajinatif adalah karya sastra tersebut lebih banyak unsur faktualnya daripada khayalinya, cenderung menggunakan bahasa denotatif, dan tetap memenuhi syarat-syarat estetika seni.
Pembagian genre sastra imajinatif dapat dirangkumkan dalam bentuk puisi, fiksi atau prosa naratif, dan drama. Penjelasan tentang ketiga karya sastra ini akan kita kupas secara terperinci.
1. Puisi
Puisi adalah rangkaian kata yang sangat padu. Oleh karena itu, kejelasan sebuah puisi sangat bergantung pada ketepatan penggunaan kata serta kepaduan yang membentuknya.
2. Fiksi atau prosa naratif.
Fiksi atau prosa naratif adalah karangan yang bersifat menjelaskan secara terurai mengenai suatu masalah atau hal atau peristiwa dan lain-lain. Fiksi pada dasarnya terbagi menjadi novel, roman, dan cerita pendek.
Suroto dalam bukunya yang berjudul "Apresiasi Sastra Indonesia" menjelaskan secara terperinci tentang pengertian tiga genre yang termasuk dalam prosa naratif berikut ini.
  • a. Novel
    Novel ialah suatu karangan prosa yang bersifat cerita, yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang (tokoh cerita). Dikatakan kejadian yang luar biasa karena dari kejadian ini lahir suatu konflik, suatu pertikaian, yang mengalihkan jurusan nasib para tokoh. Novel hanya menceritakan salah satu segi kehidupan sang tokoh yang benar-benar istimewa, yang mengakibatkan terjadinya perubahan nasib.
  • b. Roman
    Istilah roman berasal dari genre romance dari Abad Pertengahan, yang merupakan cerita panjang tentang kepahlawanan dan percintaan. Istilah roman berkembang di Jerman, Belanda, Perancis, dan bagian-bagian Eropa Daratan yang lain. Ada sedikit perbedaan antara roman dan novel, yakni bahwa bentuk novel lebih pendek dibanding dengan roman, tetapi ukuran luasnya unsur cerita hampir sama.
  • c. Cerita pendek.
    Cerita atau cerita pendek adalah suatu karangan prosa yang berisi cerita sebuah peristiwa kehidupan manusia -- pelaku/tokoh dalam cerita tersebut. Dalam karangan tersebut terdapat pula peristiwa lain tetapi peristiwa tersebut tidak dikembangkan, sehingga kehadirannya hanya sekadar sebagai pendukung peristiwa pokok agar cerita tampak wajar. Ini berarti cerita hanya dikonsentrasikan pada suatu peristiwa yang menjadi pokok ceritanya.
  • 3. Drama
    Genre sastra imajinatif yang ketiga adalah drama. Drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog-dialog para tokohnya. Drama sebagai karya sastra sebenarnya hanya bersifat sementara, sebab naskah drama ditulis sebagai dasar untuk dipentaskan. Dengan demikian, tujuan drama bukanlah untuk dibaca seperti orang membaca novel atau puisi. Drama yang sebenarnya adalah kalau naskah sastra tadi telah dipentaskan. Tetapi bagaimanapun, naskah tertulis drama selalu dimasukkan sebagai karya sastra.
    Selanjutnya adalah pembagian genre sastra nonimajinatif, di mana kadar fakta dalam genre sastra ini agak menonjol. Sastrawan bekerja berdasarkan fakta atau kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi sepanjang yang mampu diperolehnya. Penyajiannya dalam bentuk sastra disertai oleh daya imajinasinya, yang memang menjadi ciri khas karya sastra. Genre yang termasuk dalam karya sastra nonimajinatif, yaitu:
    1. Esai:Esai adalah karangan pendek tentang sesuatu fakta yang dikupas menurut pandangan pribadi manusia. Dalam esai, baik pikiran maupun perasaan dan keseluruhan pribadi penulisnya tergambar dengan jelas, sebab esai merupakan ungkapan pribadi penulisnya terhadap sesuatu fakta.
    2. Kritik:Kritik adalah analisis untuk menilai sesuatu karya seni, dalam hal ini karya sastra. Jadi, karya kritik sebenarnya termasuk argumentasi dengan faktanya sebuah karya sastra, sebab kritik berakhir dengan sebuah kesimpulan analisis. Tujuan kritik tidak hanya menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar dan salahnya sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu, tetapi tujuan akhirnya adalah mendorong sastrawan untuk mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin, dan juga mendorong pembaca untuk mengapresiasi karya sastra secara lebih baik.
    3. Biografi:Biografi atau riwayat hidup adalah cerita tentang hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Tugas penulis biografi adalah menghadirkan kembali jalan hidup seseorang berdasarkan sumber-sumber atau fakta-fakta yang dapat dikumpulkannya. Teknik penyusunan riwayat hidup itu biasanya kronologis yakni dimulai dari kelahirannya, masa kanak-kanak, masa muda, dewasa, dan akhir hayatnya. Sebuah karya biografi biasanya menyangkut kehidupan tokoh-tokoh penting dalam masyarakat atau tokoh-tokoh sejarah.
    4. Autobiografi:Autobiografi adalah biografi yang ditulis oleh tokohnya sendiri, atau kadang-kadang ditulis oleh orang lain atas penuturan dan sepengetahuan tokohnya. Kelebihan autobiografi adalah bahwa peristiwa-peristiwa kecil yang tidak diketahui orang lain, karena tidak ada bukti yang dapat diungkapkan. Begitu pula sikap, pendapat, dan perasaan tokoh yang tak pernah diketahui orang lain dapat diungkapkan.
    5. Sejarah:Sejarah adalah cerita tentang zaman lampau sesuatu masyarakat berdasarkan sumber-sumber tertulis maupun tidak tertulis. Meskipun karya sejarah berdasarkan fakta yang diperoleh dari beberapa sumber, namun penyajiannya tidak pernah lepas dari unsur khayali pengarangnya. Fakta sejarah biasanya terbatas dan tidak lengkap, sehingga untuk menggambarkan zaman lampau itu, pengarang perlu merekonstruksinya berdasarkan daya khayal atau imajinasinya, sehingga peristiwa itu menjadi lengkap dan terpahami.
    6. Memoar:Memoar pada dasarnya adalah sebuah autobiografi, yakni riwayat yang ditulis oleh tokohnya sendiri. Bedanya, memoar terbatas pada sepenggal pengalaman tokohnya, misalnya peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh selama Perang Dunia II saja. Fakta dalam memoar itu unsur imajinasi penulisnya ikut berperanan.
    7. Catatan Harian:Catatan harian adalah catatan seseorang tentang dirinya atau lingkungan hidupnya yang ditulis secara teratur. Catatan harian sering dinilai berkadar sastra karena ditulis secara jujur, spontan, sehingga menghasilkan ungkapan-ungkapan pribadi yang asli dan jernih, yakni salah satu kualitas yang dihargai dalam sastra.
    8. Surat-Surat:Surat tokoh tertentu untuk orang-orang lain dapat dinilai sebagai karya sastra, karena kualitas yang sama seperti terdapat dalam catatan harian.
    Genre sastra nonimajinatif ini belum berkembang dengan baik, sehingga adanya genre tersebut kurang dikenal sebagai bagian dari sastra. Apa yang disebut karya sastra selama ini hanya menyangkut karya-karya imajinasi saja. Hal ini bisa kita lihat dari pemahaman masyarakat, khususnya pelajar tentang sastra.
    Inilah tulisan singkat tentang sastra dan pembagiannya. Untuk memahami lebih jauh lagi, Anda dapat menggali lagi lebih lanjut dari berbagai sumber, baik itu buku, artikel, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
    Sumber yang dijadikan cerminan untuk tulisan ini:
    Sumardjo, Jakob, dan Saini K.M. 1994. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
    Suroto. 1990. Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMTA. Jakarta: Erlangga.

    Ada Cinta di Akun Fesbuk

    Oleh : Ola Erlinda Nathania



    Baru saja ketua tingkat mengumumkan bahwa Pak Febry tidak akan masuk dikarenakan sedang ada rapat. Beliau adalah dosen mata kuliah media pembelajaran, sekaligus sebagai wali dosen tingkat III a  , ini kesempatan emas bagi Kae dan Poppy yang langsung menuju kantin, membeli semangkuk siomay dan basreng untuk mengisi perut mereka yang minta diisi.
    "Pop, pinjem ponsel  kamu  dong" Pinta Kae, Poppy pun memberikan ponselnya pada Kae. Awalnya Kae bermaksud untuk membajak facebooknya Poppy, namun saat membuka akun sosmed itu Kae terkejut, karena justru facebooknya yang di bajak orang.
    Lajang nih, tembak aku dong :*
    Begitu isi statusnya.
    “Ya ampun, ini siapa yang bajak FB aku !” Seru Kae, ia melihat rentetan kalimat di status Facebooknya tapi ia merasa tidak pernah membuat status seperti itu. ia pun langsung merogoh ponselnya di tas dan login ke Facebook.
    Kata sandi salah
    “Apa !! FB aku Poppy… FB aku…. Passwordnya salah ” Ucap Kae panik
    “ kamu  lupa kali” Balas Poppy.
    “Engga mungkin Poppy, aku selalu inget password aku ko”
    “Berarti Fb  kamu  ada yang nge hacker, zaman sekarang banyak tuh kasus-kasus hacker Facebook, terus disalahgunain sama yang ngehackernya, ati-ati  kalo beneran Fb  kamu  kena hack, fb  kamu dalam bahaya” Jelas Poppy
    “Ko  kamu jadi nakut-nakutin aku siii”
    “Kalo  kamu enggak lupa sama password kamu, enggak mungkin password fb  kamu salah, coba deh login lagi, yang bener nulisnya”
    Kae mengetik sekali lagi email dan passwordnya di kolom login dengan seksama, log in…
    Kata sandi salah
    “Tuh kan Pop, enggak bisaaa… Fb aku beneran ada yang hacker”
    “Ko bisa sih,  kamu pernah ke warnet yah, main fb terus lupa log out?”
    “Aku terakhir ngewarnet waktu SD ! dan aku juga belum punya fb waktu itu”
    Poppy berpikir sejenak. “Tapi status yang barusan gak kenapa-kenapa kan, si yang nge hack juga enggak keliatan membahayakan”
    “Tetep aja aku gak tenang akun aku di pegang sama orang lain, lagian buat apa coba ngehack fb gue, dasar alay !”
    “Iya bener tuh, biasanya cowok-cowok alay yang ngehack, tapi dia pinter juga yah, padahal ngehack fb susah lho”

    ***
    Sepulang kuliah, Kae pergi  menemui Rio, pacarnya. Kebetulan hari ini Rio mengejak Kae ketemuan. Rencananya mau ketemu di lapang basket, tapi karena secara tidak sengaja ketemu diparkiran akhirnya mereka pun memulai perbicangan.
    “Apa, kita putus? ko kamu tiba-tiba ngomong gitu, salah aku apa?” Tanya Kae pada Rio.
    “Kamu enggak salah apa-apa ko, Kae, Cuma aku ngerasa kita enggak cocok lagi” Jawab Rio serius.
    Kae memegang keningnya, wajahnya menyiratkan ekspresi kekhawatiran. Lebih tepatnya karena hari ini ada dua masalah besar yang sukses membuat dirinya hampir stress.
    “Ko  kamu jahat banget sih Rio… perasaan selama ini hubungan kita baik-baik aja” Kata Kae yang engga mau putus, tapi melihat wajah Rio yang nampak serius memutuskan dirinya, akhirnya Kae pun pasrah.
    ***
    Kae membanting tubuhnya diranjang empuk dikamarnya. Rio, oke kalo putus dengannya mungkin Kae bisa nerima. Tapi yang lebih Kae pikirkan adalah facebooknya yang di hack orang, bukan apa-apa hanya saja Kae khawatir fbnya disalahgunakan seperti yang Poppy katakan. Kae takut si yang nge hack bikin status yang enggak jelas, dan mengupload foto-foto yang enggak senonoh.
    Itu kan mencemarkan nama baik. Batin Kae
    Kae memutuskan untuk mencari bantuan ke “orang-orang pinter” yang bisa mengurus masalah facebook.
    ***
    Keesokan harinya,  dengan perasaan mumet dan campur aduk Kae janjian dengan teman lamanya ,Bayu,di perpustakaan dia dari fakultas teknik, dan biasanya teknik identik dengan komputer, jadi Kae anggap Bayu bisa mengatasi masalah facebooknya yang di hacker.
    Kae mengaktifkan wifi, agar terkoneksi dengan internet. Ia pun membuka timeline facebook diponsel Poppy yang ia pinjam.

    Kae Fransisca Julia
    I’m so glad…
    Kae Fransisca Julia
    you will be fine with me

    Bayu menatap status itu di ponsel Poppy.
    "Aduh, maaf ya, Kae, aku enggak bisa kalau masalah ginian mah, harus ke orang yang ahli di bidang aplikasinya" Ucap Bayu yang langsung meruntuhkan harapan Kae.
    Karena hasilnya yang nihil, Kae pun kembali ke kelas. Dengan wajah kusut ia langsung menarik kursinya dan menyalakan kipas berharap kipas itu bisa mendinginkan otaknya yang mulai panas karna memikirkan facebook  dan Rio.
    Poppy mendekat sambil membawa buku Linguistik.
    "Gimana?" Tanya Poppy.
    Kae tidak menjawab, Poppy mengerti dengan tampang Kae yang kusut itu pasti si Bayu tidak bisa meng-hacker kembali facebook Kae.
    Poppy Shintya
    Balikin Fb aku :-@
    By Kae Fransisca
    Sekitar 10 menit kae menunggu balasan, akhirnya ponsel Poppy berbunyi klik pertanda ada pesan masuk di facebook.
    Buru-buru Kae membuka chat.

    Kae Fransisca Julia
    Hehe Fb  kamu aku bajak yah? :D
    Poppy Shintya
    Idih. Malah ketawa lagi, balikin password fb aku. Kalo enggak aku bkalan lapor polisi karna  kamu udh mencemarkan nama baik aku !!!
    Kae Fransisca Julia
    Mencemarkan apaan, aku gk apa2in fb  kamu ko. Galak amat sih :*

    “Iiiih!!! Poppy lihat ! aku malah di kasih emot kiss, tengil banget ni orang” Kae memperlihatkan isi pesan pada Poppy. Poppy malah ketawa ngakak.
    “Berarti yang bajak fb  kamu cowok dong"

    Poppy Shintya
    Pokoknya balikin fb akuuuu !!!!!
    Kae Fransisca Julia
    tenang aja.. fb  kamu gk akan aku apa2in ko. aku kontrak fb  kamu selama 3 bulan ya, boleh gak :D
    Poppy Shintya
    Mksud  kamu apaan si !
    Kae Fransisca Julia
    Ketemuan yuk
    Poppy Shintya
    Ogah !
    Kae Fransisca Julia
    Bener nih… y udh fb  kamu buat aku aja yah
    Poppy Shintya
    Ko  kamu nyebelin gitu siii, y udh kita ketemuan dimana ?bakalan aku bejek2 muka kamu.
    Kae Fransisca Julia
    085700000650

    Kae tahu dengan maksud di tukang hack ngasi nomor ponselnya. Itu menyuruh Kae untuk berbincang di telepon atau SMS untuk membicarakan negosiasi mereka. Meski Kae tak meminta nomor hp, tapi ada untungnya buat Kae setidaknya tidak lagi melibatkan facebook Poppy dalam menghadapi malasah yang Kae anggap sebagai kasus criminal ini.
    ***
    Kae cukup terkejut setelah beberapa kali SMS-an sama si tukang hacker facebook, ternyata dia dari prodi  bahasa Inggris tingkat 3.
    Sesuai kesepakatan, hari ini setelah pulang kuliah Kae akan memenuhi undangan untuk ketemuan sama si tukang hacker fb sialan itu. Ia meminta Poppy untuk menemaninya, karena jika sendiri Kae takut terjadi apa-apa padanya, meski si tukang hacker fb ngajak ketemuan di dekat ruangan mikroteaching., namun sebelum itu Kae dan Poppy ke mushola untuk menunaikan sholat dzuhur.
    “Kae, jangan-jangan dia cowok ganteng dan populer lagi” Kata Poppy
    “Pokoknya mau cowok itu popular ke, mau enggak ke, mau mukanya mirip udang rebus ke, aku enggak peduli, yang penting fb aku balik” Cerocos Kae sebal.
    Setelah sampai di dekat ruang mikroteching, tepat di depan ruang dosen, Kae mengetik pesan di ponsel, menanyakan posisi keberadaan teroris fb itu.
    Tak lama seseorang keluar dari ruangan mikroteaching. Ya, seorang lelaki bertubuh besar dan chubby  mendekati Kae dan Poppy
    “Oh… jadi  kamu  yang hacker dan ngebajak fb aku… dasar  kamu ya, cowok alay ! gak ada kerjaan! Ngebajak tanpa izin!” Kae ngedumel dengan ngebejek muka cowok itu, mencubit pipinya yang chubby, menjewer telinganya dan sedikit menjambak rambutnya dengan sadis.
    “Ah… dahdahdah !” Cowok itu menahan tangan Kae dan menghindar darinya.
    “Galak amat, hehehe” Cowok itu membetulkan rambutnya. Dibejek cewek cantik, gapapalah “Kenalan dulu, dong…. aku Bobby” Cowok gendut dan imut itu mengulurkan tangan.
    “Gak pake lama! Mana password fb aku?” Tanya Kae judes.
    “Kak  Bobby ya? Kak Bobby Sugara,kan?” Tanya Poppy tiba-tiba.
    Bobby memperhatikan sejenak, mengingat-ngingat cewek yang familiar ini “Kamu Poppy ya, eeehhh apa kabar Pop?”
    Mereka salaman.
    “Baik,kakak?” Poppy nanya balik, Bobby adalah kakak kelas Poppy sewaktu SMA.
    “Aku juga baik”
    “Jadi  kakak di jurusan bahasa Inggris ya?” Tanya Poppy
    “Iya, kamu?”
    “Aku jurusan bahasa indonesia Kak”
    “Kok malah reunian sih ,mana  fb aku??! Sama passwordnya apa?” Tanya Kae.
    “Eits, Sorry, kalo itu diluar wewenang saya” Jawab Bobby.
    “Maksud kamu, Jadi yang ngebajak fb aku tuh siapa?” Tanya Kae penasaran.
    “Saya” tiba-tiba suara lain muncul.
    Kae memandang cowok itu. Cowok jangkung berkulit putih keluar dari ruangan mikroteaching  dan berdiri disamping Bobby.
    “Ganteng banget….” Batin Poppy.
    Kae sempat terpana, tapi seketika ia ingat dengan fbnya.
    “Oh, jadi kamu?” Tanya Kae sinis.
    “Sorry aku telat, kalo aku datang tepat waktu bisa-bisa muka aku yang tampan ini divonis harus operasi plastik gara-gara dibejek-bejek sama adik tingkat yang enggak sopan sama kakak tingkatnya” Ucap cowok itu.
    Kae jadi keki, giginya gemerutuk, ia mengepal kedua tangan rasanya ingin ngebejek cowok ini beneran. Tapi cowok itu terlalu tinggi, Kae saja sedikit mendongak menatap cowok itu.
    “Oh… jadi  kamu  tuh nyuruh aku buat ketemu duluan sama cewek ini biar yang jadi korban aksi bejek sadis barusan?” Bobby protes kesal, Poppy cekikikan.
    “Aku Adri” Cowok itu mengulurkan tangan.
    Kae membiarkan, malah kedua tangannya ia lipat di dadanya dan wajahnya berpaling dengan jutek.
    “Balikin fb saya” Kata Kae datar.
    “Ogah” Adri membalasnya dengan memalingkan muka juga.
    “Iiih balikin gak !”
    “Aku pengen  kamu minta dengan cara yang feminim,, layaknya cewek lembut” Pinta Adri baik-baik.
    Kae keki lagi, pernyataan barusan secara tidak langsung cowok itu bilang bahwa ia cewek kasar,cerewet dan gak feminim.
    “Kamu tuh nyebelin banget sih! Nama  kamu siapa tadi?”
    “Adri”
    “Nih, aku kasi tau,ya, biar bias ngeluluhin hatinya Adri,  kamu cukup ikuti kata-kata aku, biar fb  kamu bisa balik” Usul Bobby.
    “Adri ganteng...” Ucap Bobby
    “Ish” Desis Kae “Adri ganteng” Kae mengatakannya dengan gak ikhlas.
    “Yang manis dan kece…” Kata Bobby.
    “yang manis dan kece” Hueek rasanya Kae mau muntah ngikutin semua ucapan Bobby yang memuakkan itu.
    “Balikin fb aku dong…”
    “Balikin fb aku dong”
    “Gak!!”
    Bobby ketawa ngakak, semenatara Poppy menahan tawa.
    “Iihh balikin fb aku!!” Kae menghentakkan kakinya “lagian  kamu ngapain sih, nge hacker fb aku segala, emangnya aku punya salah apa sama loe?”
    “Ngehacker?  kamu geer banget sih, siapa juga yang ngehacker, lagian itu juga salah kamu” balas cowok itu.
    “Salah aku?”
    Adri merogoh ponsel disakunya.
    “kamu inget handphone ini kan?” Adri memamerkan handphone merek terbaru pada Kae.
    Kae ingat handphone itu dan itu membuat ia teringat sesuatu.
    Pagi itu, Surya, papanya Kae memberikan handphone baru pada Kae.
    “Itu handphone canggih, merek terbaru. Persediaannya terbatas” begitu kata Surya.
    Kae mengotak-atik ponsel itu, semua aplikasi di dalamnya ia coba, tetapi serasa mengganjal. Ia tidak suka dengan model design ponsel itu. Karena cukup lebar dan panjangnya sekitar 13 cm. Kae lebih suka dengan ponsel yang tipis dan sedang, namun aplikasi lengkap.
    Dan sore harinya, Kae menukar ponsel itu lagi dengan merek ponsel lain dikonter yang tadi pagi Surya kunjungi. Meski Surya sempat menyayangkan tapi Kae tetap menukar ponsel itu.
    “Handphone ini sekarang milik aku” Ucapan Adri membuyarkan lamunan Kae “termasuk aplikasi yang udah  kamu coba, fb  kamu masih aktif dan belum  kamu log out, karena semuanya milik aku, jadi aku berhak ngeganti password fb loe”
    “Lho, enggak bisa gitu dong. Lagian aku enggak punya niat buat ninggalin fb aku disitu, aku aja yang lupa” Balas Kae.
    “Jadi salah siapa?” Tanya Adri.
    “Ya… salah aku, -tapikan aku lupa!”
    Adri tertawa kecil “ Dan satu lagi,  kamu tuh enggak kreatif banget sih bikin password. Tanggal, bulan dan tahun lahir .Semua orang bisa menebak password  kamu dengan mudah. Hahh aku aja Cuma butuh lima menit buat nebak-nebak password fb kamu”
    “Balikin please…” Kae mengaku kalah telak dan nadanya mulai lemas.
    “Seberapa penting sih, fb buat kamu?” Tanya Adri
    “Karena disitu tempat temen-temen aku bersemayam. Temen SD, SMP. SMA, aku enggak boleh lost kontek sama mereka, karna nanti aku bakalan punya event penting yang harus aku kasih tau ke mereka” Jawab Kae sebal.
    Adri manggut-manggut pertanda mengerti. “event penting” translatin aja jadi married.
    “Aku bakalan balikin fb kamu… asalkan….”
    “Asalkan apa?”
    “Kamu jadi pacar pura-pura aku selama 5 bulan, dan fb  kamu status berpacaran dengan fb gue”
    “Apa? Pacaran?  Enggak aku enggak mau" tolak Kae.
    “Ya udah. Jadi selamanya fb  kamu diambil alih sama aku, aku bisa gunain sesuka aku,  kamu mau setuju atau enggak yaa… kalo  kamu nolak jadi pacar aku, mau gimana lagi” Kata Adri.
    Kae tidak tahu lagi harus berbuat apa. Dalam hati ia heran sendiri, cowok sekeren ini ngapain susah-susah nyari pacar. Pacar pura-pura lagi. Sumpah! Kae sama sekali enggak paham sama cowok macam dia.

    ***
    Mau bagaimana lagi, dengan terpaksa Kae harus memenuhi permintaan Adri untuk menjadi pacarnya selama lima bulan, agar facebooknya kembali. Dan hal yang sulit Kae pahami kenapa juga Adri meminta Kae  untuk memposting hubungannya di facebook.
    Keesokan harinya...
    Kae mematikan jam weker yang berdering tepat pada pukul enam. Dengan setengah sadar ia meraih ponsel, angka 115 tertera di icon fesbuk.  Kae terkejut, ada pemberitahuan sebanyak itu selama satu malam ini. Tanpa pikir panjang Kae membuka fesbuknya.
    Beranda memperlihatkan postingan Kae dan Adri berpacaran, yah, itu sudah dilakukan sejak tadi malam. tapi kae semakin terkejut dengan angka 213 yang menyukai ­hubungannya dengan Adri dan 124 komentar.
    "Haaahh!!"
    Kae membaca komentar-komentar itu ketimbang melihat nama-nama yang berkomentar.
    Erika Anastasya
    Longlast Adrii
    Fika Sasmita
    Anak 68 ya...
    Jerry Firmansyah
    Longlast broo
    Gilbert Pratama
    Gk biasanya km ngeposting ginian
    Bian Saputra
    cewek yg ke brp lgi nih :D

    Dan masih banyak lagi komentar-kometar lain. Kebanyakan komentar cewek,-cewek asing, tapi beberapa dari mereka ada yang enggak suka dengan postingan itu. Kae heran dengan begitu banyak komentar dan like, menurutnya itu angka yang pantas di berikan pada selebriti atau aktor terkenal yang mempublikasikan hubungan dan menggegerkan kaum wanita. Tapi Adri bukan seleb ataupun aktor, toh dia enggak pernah nongol di tivi.
    Lalu ia membuka pesan. ada 30 pesan, itu dari orang-orang yang enggak ia kenal yang menanyakan hubungannya dengan Adri. tapi diantara sekian banyak orang yang mengirim pesan ada di antara mereka yang Kae kenal, dan dia teman sekelasnya dan lebih mengejutkan lagi ada pesan dari RIo.
    Rio Arifin
    Jadi kmu sama Adri ya?

    Sania Ulfa
    Kae km beneran jadian sm Adri ya?

    Sania. itu teman sekelasnya. Dan Rio, Kenapa mereka berdua  kenal Adri?
    Kae pun tersenyum puas karena Rio menyadari hubungan  dirinya dengan Adri, dengan begitu pembalasan dendam pada RIo pun sukses dan itu membuat Rio heran kenapa Kae bisa jadian sama Adri.
    Kae beralih ke pembertitahuan, bukan puluhan tapi ratusan pemberitahun kebanyakan seseorang me-like semua status yang  pernah Kae posting dan foto-foto yang dia upload. Kae berasumsi mereka pasti menstalking febsuknya.
    "Ni orang gak pegel apa nge-like semua status dan foto saya"
    Kae juga membuka siapa-siapa saja yang meng- add fesbuknya. kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang enggak Kae kenal. mungkin itu teman-temannya Adri.
    Sibuk memikirkan ratusan angka di fesbuknya Kae jadi pusing sendiri. Ia pun keluar dari fesbuk dan membiarkannya. Sejenak ia berpikir, kenapa dengan semua ini. Kae merasa dirinya mendadak tenar setelah memposting hubungan dengan Adri. Memang Adri itu siapa? Segitu geger dan ramainya di fesbuk. tapi Kae lega dengan banyak komentar seperti itu untung saja Kae memasang foto profil yang bagus dan enggak memalukan.
    Karena terhanyut memainkan ponselnya, tanpa terasa jam menunjukkan pukul tujuh. Sepertinya hari ini Kae akan melanggar salah satu peraturan tata tertib karena gara-gara asyik main facebook akhirnya kesiangan. Ia pun segera memacu motor maticnya menuju kampus.
    Sampai di kampus, Kae tidak memarkirkan motornya di tempat biasa, yaitu parkiran di depan aula. Karena keadaan sedang darurat, Kae memasukan motornya ke wilayah terlarang, yaitu tempat parkiran kendaraan dosen, karena kebetulan saat itu Si Om sedang lengah sehingga Kae berhasil masuk ke wilayah itu.
    "Assalamu'alaikum, pak boleh masuk gak?" Ucap Kae, sampai di depan pintu kelas. Semua mata tertuju padanya, sepertinya kelas sedang kondusif, dan karena kehadirannya pembelajaran mereka terganggu.
    "Kae, kamu telat sejam ?" Tanya Pak Syam, yang kebetulan ada di kelas itu sedang menjalankan tugasnya. Sementara Pak Daud sedang menjelaskan materin power pointnya yang terproyeksi dari proyektor.
    Akhirnya Pak Daud yang berhati mulia mengizinkan Kae untuk ikut pembelajaran. Sementara pembelajaran berlangsung kembali, pikiran Kae tidak karuan memikirkan facebooknya yang ramai jadi perhatian banyak orang. Ia pun ingin segera menjelakan hal ini pada Poppy, terutama pada Adri, tapi Kae gengsi untuk menemuinya duluan.
    "Kak Bobby bilang Adri itu emang cowok populer, dia itu kakak tingkat yang paling di idolakan banyak orang" Ucap Poppy di tengah jam istirahat.
    "Kok aku gak pernah lihat dia sebelumnya, sih?"
    "Hahhh kamunya aja yang enggak merhatiin dia, kita sering ko, ketemu dia, tadi pagi aja aku lihat dia lagi ngobrol sama temennya di deket kampus pascasarjana" Jelas Poppy.
    "Oh, jadi cuma gara-gara dia ganteng dikit, dia populer gitu? Perasaan dia gak ganteng-ganteng amat!" Kata Kae namun terlihat jaim, padahal dalam hati cowok itu beneran ganteng mirip Justin Bieber.
    "Tapi yaa... pandangan setiap orang tuh beda-beda. Kamu mau suka atau enggak sama dia, jalani aja, toh kamu ikut populer gara-gara dia, hehehe" Kata Poppy.
    "IIhh Poppy!" Kae ngedumel.
    Mata kuliah kedua sebentar lagi dimulai. Kae dan Poppy masuk ke dalam kelas, mereka pun mendapat tulisan spidol di whiteboard, bahwa mata kuliah selanjutnya tidak akan masuk, tetapi harus tetap mengerjakan tugas di perpustakaan. Mahasiswa kelas 2A pun menuju perpustakaan untuk mengerjakan tugas tersebut.
    Mengerjakan tugas sambil bermain facebook, itu yang Kae lakukan, ia memperlihatkan pada Poppy apa yang sudah terjadi pada facebooknya tadi malam. Poppy pun heran dengan begitu banyaknya komentar di postingan hubungan Kae dan Adri.
    "Ada komentar baru, tuh, katanya Adri itu playboy"
    "Apa!!" Ucap Kae dengan suara lantang dan mengisi seluruh sudut perpustakaan.
    "Sssshhhh..." Orang lain menyuruhnya diam.
    "Ya, aku juga sempet denger sih rumor itu, tapi aku pikir itu rumor enggak bener, tapi ternyata Adri itu beneran cowok playboy ya"
    Usai mengerjakan tugas, Kae meminta Poppy untuk mengantarnya ke ATM yang terletak di depan rektor. Kae memarkirkan motornya di sekitar lingkungan rektor. Sementara Poppy mrelihat ada Bobby dari dekat tempat fotocopy sedang berbincang dengan salah satu anggota menwa .Dan akhirnya cewek itu pun berteriak memanggil nama "Kak Bobby!"
    Tak lama Bobby mendekat.
    "Pop, ngapain pop?"
    "|Nganterin Kae ngambil uang, eh, Kak Bobby, emang Kak Adri tuh beneran playboy ya?" tanya Poppy.
    "Ya... bilangnya gimana ya, ya gitu deh"
    "Ko gitu sih, jujur aja Kak, lagian ini kan buat kebaikan Kae juga, abis facebooknya Kae banyak yang komentar-komentar gak jelas di postingan hubungannya sama Kak Adri. kae jadi risih, terlebih, kalau Kak Adri itu beneran playboy"
    "Mending ngobrol sama Adrinya langsung deh, biar jelas gitu, tapi biar Kae sama Adri yang ngobrol bedua" Kata Bobby. "Eh tapi jangan sekarang deh, soalnya Adri lagi di lab komputer , lagi ngurusin sesuatu buat  seminar, lain kali aja ya, entar aku bilangin deh sama dia"
    "Oke"
    "ya udah ya aku pamit, mau ke ruangan kesenian dulu ngiringin musik padus, bilangin sama Kae mending jadian beneran aja sama Adri hehe..."
    Bobby berlalu meninggalkan Poppy, tak lama Kae muncul setelah usai berurusan dengan mesin ATM.
    "Kae, mending kamu jadian beneran sama Kak Adri deh"
    "Hah?"
    ***
    Di suatu kesempatan yang senggang, Kae dan Poppy ke hutan kota dekat fakultas teknik. Katanya Kae ingin mendinginkan hatinya setelah menerima banyak tekanan terutama tugas kampus yang bejibu dan urusan yang belum kelar masalah facebook. Mereka pun duduk santai di kursi kayu tepat di bawah pohon manggis.
    Sambil nyemil potato Kae membuka facebooknya, namun seketika ia menutup kembali ponselnya karena tidak berani lagi membuka facebook yang ramai oleh komentar-komentar orang yang tidak ia kenali.
    "Iiiihhh pengen ngobrol sama Adriii" Ucap Kae kesal.
    "kenapa,kangen ya?" Ejek Poppy.
    "Ih, ngapain juga kangen sama dia"
    Tiba-tiba ponsel poppy bergetar, lalu ia memijit tombol hijau untuk menerima telepon.
    "Hallo, Kak Bobby- Kita lagi di hutan kota - Oh, iya kak - Oke kak - kita kesana" Lalu Poppy memutuskan sambungannya, Kae memandang POppy serius setelah menerim telepon dari Bobby, berharap itu tentang Adri.
    "Yuk" POppy beranjak.
    "Kemana?"
    "Ke lapang basket"
    "Ngapain?"
    "Bobby mau bilang sesuatu sama kamu, dan ini dari Adri"
    Mendengar nama Adri, Kae jadi bersemangat untuk pergi ke lapang basket, meski jaraknya agak jauh dari hutan kota.
    Sampai di tempat duduk samping lapang basket, Poppy memberi isyarat pada Bobby yang berada di seberang, ia berada di tempat duduk stadion mini. Bobby pun mendekat ke arah dua orang cewek itu.
    "Adri main tuh" Bobby menunjuk ke arah Adri di tengah lapang yang sedang main basket bersama terman-temannya dari jurusan PJKR.
    Kae terpana, ternyata  dia jago main basket.
    "Aku mau bilang sama kamu, Kae, meskipun Adri pernah playboy tapi kali ini dia serius ko sama kamu, dia enggak mau jadi plyaboy lagi, lagian Adri pernah bilang ke orang tuanya kalo dia jadian sama kamu"
    "Apa, dibilangin ke orang tuanya?"
    "Ya, biar orang tuanya percaya kalo dia bakalan setia sama satu cewek. Jadi aku saranin mending kamu jadian beneran sama Adri, karena dengan adanya kamu, Adri bakalan berubah ke arah yang lebih baik, dia janji gak akan playboy lagi"  Jelas Bobby.
    "Tuh kan, aku bilang juga apa, jadian beneran gih" Poppy ikut mengompori
    Kae memandang ke arah Adri di lapang, cowok itu makin cool kalau lagi berkeringat karena kelelahan, tiba-tiba Adri melemparkan senyuman pada Kae, seketika itu jantung Kae berdegup kencang, rasanya ingin berteriak menyemangati Adri yang main basket.
    Dan saat itulah... Kae jadi tau alasan Adri ingin berpacaran dengannya selama lima bulan, dia hanya ingin mencoba serius dengan satu cewek. Tidak, ia tidak ingin berpacaran lima bulan saja, tapi... sampai nanti... sampai keduanya diizinkan untuk duduk di pelaminan.
    ...............................................SELESAI..............................................................................................